Bagaimanapun, mandiri lebih baik dibanding harus bergantung. Mencipta
lebih utama daripada mengikuti, itu berlaku untuk bangsa maupun individu
manapun. Mandiri secara teknologi buat kita tidak perlu selalu turuti
asing. Apalagi ikuti sistem mereka. Saatnya bangsa ini harus percaya
diri mengembangkan sistemnya sendiri didasari hasrat keinginan untuk
mandiri. Kita sudah punya banyak ahli, peneliti juga, meski outcamenya masih
parsial tidak seluruhnya aplikatif sehingga manfaatnya belum terasa
langsung. Butuh waktu dan konsistensi, bukan sekedar skor untuk
mengalahkan jumlah publikasi ilmiah dan hak paten negara sebelah.
Impian Indonesia untuk mandiri secara teknolgi harus di reaktivasi kembali
demi masa depan bersama. Ironisnya, di negara ini pengembangan
teknologi tidak dapat tempat cukup. Tapi dana ratusan trilyun mudah cair
untuk BLBI, anggaran untuk saksi pemilu dan biaya politik lainnya.
Sosial politik dan ekonomi jauh lebih kuat pengaruhnya dibanding
pertimbangan untuk majukan teknologi. Diskusi sosial politik lebih
mendominasi ruang publik dibanding gerakan teknologi alternatif
kerakyatan. Ilmu sosial, politik, dan hukum berkembang pesat
kuantitasnya, mereka seolah lebih produktif hasilkan wacana yang hanya
habiskan energi. Banyak bicara, miskin karya kurang bekerja.
Padahal ranah informasi dalam membentuk opini tidak segannya bersifat
provokatif, mendeskreditkan bahkan adudomba. Kebohongan yang
diulang-ulang bisa bikin orang percaya, ini doktrin lama dikenal dengan
agitasi propaganda, jauh beda dengan sikap kritis yang rasional-objektif
dimana bahan bakunya berdasar fakta/data. Sehingga jangan heran jika
semua ” informasi”bisa dibolak balik Tergantung pesanan dan kepentingan.
Kita mengulang kesalahan Eropa. Sibuk dengan ilmu humanisme dibanding science teknologi.
Jepang, Korea, China tetap konsisten utamakan teknologi. Opini
pengembangan teknologi hanya terjadi di ruang terbatas, laboratiorium
dan kampus, sedangkan ruang publik ditutupi riuhnya bunyi politik. Tidak
banyak yang tau bahwa melalui tangan IMF, program teknologi strategis
kita diberangus. Sekarang kita hanya pasar dari produk asing, RI jadi
Republik Impor.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Antagonis - Politik
Antagonis - Politik Faktor Penyebab Beberapa sebab utama dari krisis politik ini, yakni feodalisme, oligarki dan banalitas kejahat...

-
Sekilas tentang Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Apa itu Pemanasan Global? Pemanasan Global adalah proses kenaikan suhu rat...
-
Rubella, umumnya dikenal sebagai campak Jerman, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rubella. Nama "rubella" berasal dari...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains dan tekhnologi saling bedampingan. Seiring semakin pesatnya perkembangan tekhnologi, maka diperlu...
No comments:
Post a Comment