Wednesday, November 8, 2017

Hidup dan Mimpi

Bolehkah kita bermimpi dalam hidup kita? Apakah ada gunanya? Ataukah kita harus melepaskan mimpi kita, dan hidup apa adanya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu memahami terlebih dahulu, apa itu mimpi, dan bagaimana ia di dalam perjalanan bisa tersesat.

Mimpi adalah bentukan dari harapan dari dalam diri manusia tentang masa depannya. Ia bukan hanya bunga tidur, tetapi juga cita-cita yang mengarahkan hidup seseorang pada satu titik. Mimpi seseorang seringkali menjadi tujuan sekaligus makna hidupnya. Ia menjadi motivasi yang mendorong orang untuk terus berusaha, walaupun kesulitan datang silih berganti.

Manusia adalah mahluk bertubuh dan berbulu halus, mengarungi hidup menuju kematian, dan di antaranya dia berhadapan dengan kecenderungan untuk menguasai dan dikuasai, berusaha untuk berdialog, mengontrol kekuasaan yang ada, supaya tidak semena-mena, dan memiliki mimpi-mimpi yang menghantuinya. Di antara lahir dan mati, mimpi adalah makna hidup manusia, yang memberinya tujuan untuk setiap hari bangun dan beraktivitas.

Namun, mimpi tidak selalu tepat. Mimpi juga bisa menyesatkan, ketika ia tidak diolah dengan pemikiran kritis, yakni pemikiran yang terus mempertanyakan, dan mengolah lebih jauh. Mimpi justru bisa mengaburkan makna hidup seseorang, dan menggiring dia pada kehancuran hidup. Mimpi semacam ini adalah hasil dari kesalahan berpikir, yang biasanya muncul dari anggapan umum yang ditelan tanpa pemikiran lebih dalam.

Antagonis - Politik

Antagonis - Politik Faktor Penyebab Beberapa sebab utama dari krisis politik ini, yakni feodalisme, oligarki dan banalitas kejahat...