NABI MUHAMMAD SEBAGAI SEORANG PANUTAN
KETELADANAN
Nabi saw
adalah seorang yang tabah dan sabar, sehingga beliau menjadi panutan bagi
manusia dalam segala aspek kehidupan baik dalam urusan dunia ataupun akhirat.
Keteladanan nabi saw tidak di ragukan kebenarannya, maupun kebaikannya, karena
di sampaikan nabi Muhammad saw adalah berdasarkan wahyu bukan kebohongan /
omong kosong.
SIFAT SIFAT NABI
MUHAMMAD SAW
1. Siddiq / siddik / sidiq / sidik
1. Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dan
perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah
seorang pembohong yang suka berbohong.
2. Amanah / Amanat
Amanah artinya
terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul
adalah seorang pengkhianat yang suka khianat.
3. Fathonah / Fathanah /
Fatonah
Fathonah adalah cerdas,
pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang
yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.
4. Tabligh / Tablik /
Tablig
Tabligh adalah menyampaikan
wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang
nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD
SAW
Tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan
mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. secara persisi sama atau bahkan
lebih hebat. Umar bin Sawad mengatakan bahwa Imam Syafi’i rahimahullah berkata
kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan
kepada Nabi Muhammad saw.” Ia berkata, “Isa as. diberi mukjizat menghidupkan
orang yang sudah mati.” Syafi’i berkata, “Muhammad saw. diberi mukjizat berupa
rintihan batang pohon kurma yang beliau selalu berkhutbah sambil bersandar
kepadanya sebelum disiapkan sebuah mimbar. Setelah memiliki mimbar, merintihlah
batang kurma hingga suaranya terdengar. Rintihan ini lebih besar daripada
mukjizat Isa as.” Mukjizat para nabi yang terdahulu bersifat temporal dan
konkret. Mukjizat itu bisa dilihat dengan mata oleh orang yang menyaksikannya.
Jika mukjizat itu lenyap, lenyap pula dari penglihatan. Nabi
Muhammad saw. diberi mukjizat seperti ini dan hal-hal luar biasa yang banyak
jumlahnya. Di antara pemberian itu terbelahnya bulan, ditahannya pergerakan
matahari, terpancarnya air dari sela-sela jarinya, jumlah makanan menjadi
banyak, terpancarnya air, pohon yang berbicara, batang yang merintih, batu-batu
dan hewan yang memberi salam, menyembuhkan orang yang sakit, dikabulkannya doa,
memberikan kesegaran kepada pasukan dengan air yang sedikit, dan mukjizat
lainnya yang jumlahnya banyak. Cerita tentang sebagian mukjizat itu sampai
kepada kita secara qath’i, dan saya, insya Allah sebentar lagi, akan
menceritakan salah satunya, yaitu terbelahnya bulan.
Mukjizat-mukjizat ini sama dengan mukjizat para nabi lainnya,
yaitu bersifat temporer, walaupun Rasulullah saw. berbeda dengan nabi yang lain
dalam hal banyaknya mukjizat beliau. Tapi, pengaruh mukjizat ini telah hilang
setelah Nabi saw. wafat atau setelah disaksikan orang. Mukjizat itu hanya diterima
oleh orang yang beriman dan merasa yakin, sehingga keimanannya menjadi
bertambah. Namun, mukjizat yang hanya dimiliki oleh Rasulullah saw. dan tidak
dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya, adalah mukjizat yang abadi selama manusia
hidup di dunia. Yakni, Al-Qur’an Al-Karim yang tidak pernah kering mata airnya,
tidak akan pernah hilang keajaibannya, dan tidak akan pernah habis manfaatnya.
Al-Qur’an ini dipelihara oleh pemeliharaan Allah dari perubahan,
penggantian, dan pemalsuan, baik yang ada dalam dada manusia maupun yang ada
dalam bentuk tulisan-tulisan. Al-Qur’an mengandung obat dan penyembuh,
pelajaran dan hukum-hukum, kisah-kisah orang-orang sebelum kita, dan
menggambarkan keadaan orang-orang setelah kita. Al-Qur’an merupakan tali Allah
yang sangat kuat. Siapa pun yang beriman dan mengikutinya, maka dia beroleh
petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkan dan melepaskan diri darinya, maka
dia sesat dan binasa, merugi dan gagal. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak ada seorang pun di
antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya
manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah
mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling
banyak pengikutnya pada hari kiamat.” (HR Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim)
Sumber: Keagungan Nabi Muhammad saw.
MENELADANI PERJUANGAN
NABI DAN PARA RASUL
Rasulllah saw. adalah kepala negara Daulah
Islamiyyah pertama kali. Beliau saw., selain sebagai rasulullah pembawa dan
penyampai risalah, juga sebagai penguasa (hakim) yang melaksanakan hukum-hukum
Islam yang beliau bawa sebagai bagian dari risalah Islam. Hukum-hukum Islam
sebagian besar diturunkan di Madinah setelah Rasulullah saw. menempuh
perjuangan selama sekitar 13 tahun di kota Mekkah mendakwahkan Islam kepada
masyarakat Quraisy dan seluruh kabilah Arab yang setiap tahun berkunjung ke
kota Mekkah. Di Madinah itulah Rasulullah saw. mendapatkan kekuasaan dari para
kepala suku di kota Madinah, khususnya Aus dan Khazraj yang paling dominan dan
berkuasa di Madinah. Dan syariat Islam telah diturunkan seluruhnya hingga akhir
masa kehidupan beliau saw. di kota Madinah dimana wilayah kekuasaan beliau saw.
telah meliputi seluruh jazirah Arab (kurang lebih 2,95 juta km persegi, lebih
besar dari 3 kali luas gabungan wilayah Jerman dan Perancis ). Allah SWT
berfirman:
(لْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا )
Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al-Maidah [5]: 3).
Rasulullah saw. wafat dalam keadaan umat dan
negara Islam yang baru sangat kuat dan siap untuk memikul beban risalah
menyebarkan Islam ke seluruh dunia sebagai wujud risalah yang rahmatan lil
‘alamin. Para sahabat yang jumlahnya paling tidak sekitar 60 ribu orang
adalah kader-kader unggulan yang siap untuk menaklukkan dunia, membebaskan
bangsa-bangsa dari belenggu penguasa yang zalim dan cara hidup jahiliyah.
Sejarah pun membuktikan bahwa berbagai penaklukan Islam yang meliputi hampir
2/3 dunia lama adalah terjadi di masa sahabat rasulullah saw.
Oleh karena itu, di masa kerinduan akan kejayaan
Islam dan kaum muslimin ini telah kembali mengusik pikiran dan perasaan umat ,
maka tidak ada metode (thariqah) perjuangan yang harus ditempuh untuk
mewujudkan hal itu, kecuali mengikuti metode (thariqah) perjuangan Rasulullah
saw. Sebab, secara syar’i, Allah SWT telah memerintahkan kaum muslimin untuk
meneladani beliau saw. Dia SWT berfirman
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ﴾)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..” (QS Al-Ahzab [33]: 21)
Secara faktual, satu-satunya gerakan islam yang
berhasil menegakkan pemerintahan yang dalam tempo singkat mencapai capaian yang
luar biasa adalah gerakan yang ditempuh oleh rasulullah saw. beserta para
sahabatnya. Ingat, Rasulullah saw. tidak berawal sebagai kepala negara. Beliau
adalah berawal dari seorang diri, bagian kecil dari masyarakat Mekkah, lalu
menjadi sebuah kelompok (kutlah), dan kemudian menjadi penguasa dengan bai’at
yang diberikan oleh para pemimpin suku Aus dan Khazraj dan hijrah ke Madinah.
Apa benar Rasulullah saw. membentuk kelompok
politik (kutlah siyasi)? Bukankah belum ada parlemen dan pemilu pada
waktu itu? Kalau kelompok atau partai politik dimaknai sebagai peserta pemilu
yang kemudian masuk parlemen dan membuat undang-undang dan mengangkat kepala
pemerintahan, maka Rasulullah saw. tidak melakukan itu. Tapi kalau kelompok
atau partai politik dipahami sebagai kumpulan ide (afkar) dan orang-orang yang
mengimani ide-ide itu serta berjuang untuk mewujudkan ide-ide itu di
tengah-tengah masyarakat, Rasulullah saw. dan para sahabat melakukan hal itu.
Ketika turun firman Allah SWT :
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ﴾)
“Sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu….” (QS Al Hijr [15]: 94)
“Sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu….” (QS Al Hijr [15]: 94)
Rasulullah saw. bersama para sahabat
bersama-sama menuju ke Ka’bah dengan formasi yang belum pernah dikenal oleh
orang Arab sebelumnya. Mereka berbaris dalam dua barisan yang dikepalai oleh
Umar bin Khaththab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka ber-thawaf
mengelilingi Ka’bah (lihat An Nabhani, Ad Daulah al Islamiyyah hlm 15)
Setelah itu Abu Bakar As Shiddiq berpidato…..Saat itu pulalah orang-orang kafir
Quraisy bereaksi keras dan melakukan tindakan kekerasan terhadap dakwah yang
dilakukan oleh Nabi dan para sahabat dengan cara damai. Abu Bakar sebagai juru
bicara yang berpidato saat itu langsung dipukuli sempai babak belur. Abu Bakar
r.a kemudian diungsikan oleh keluarganya.Setelah kembali keluarga Abu Bakar
mengatakan kalaulah Abu Bakar mendapat kecelakaan (meninggal) mereka akan
membunuh ‘Utbah bin Robi’ah yang telah menyakiti Abu Bakar r.a. (lihat Ibnu
Katsir al Bidayah wan Nihayah, juz 2 hal 369 ).
Bagaimana sebenarnya tahap dakwah dalam
perjuangan yang ditempuh Rasulullah saw. dan para sahabatnya? Ada tiga tahap
perjuangan dalam dakwah yang ditempuh Rasulullah saw. bersama para sahabatnya.
Pertama, tahap pembinaan dan pengkaderan (marhalah tatsqif); kedua,
tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah); ketiga,
tahap penerimaan kekuasaan (marhalah istilamul hukm) untuk menerapkan
Islam secara praktis dan menyeluruh, sekaligus menyebarkan risalah Islam ke
seluruh penjuru dunia.
UPAYA RASULULLAH SAW DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN MASYARAKAT
Tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi Muhammad saw
adalah orang paling sukses dalam mengubah prilaku dan peradaban manusia dari
kondisi jahiliyyah, buta huruf, dan prilaku buruk lainnya menjadi
manusia-manusia utama, berakhlaq mulia, dan menjadi pemimpin-pemimpin besar
dunia. Hal ini diakui pula oleh Michael H. Hart dalam bukunya, Seratus Tokoh
yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Hart menempatkan Nabi Muhammad saw
pada urutan pertama dari orang-orang yang memegang peranan mengubah arah
sejarah dunia. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin melakukan
perubahan, hendaklah mencontoh bagaimana Rasulullah saw melakukan proses
perubahan ini. Firman Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي
رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya dalam diri Rasulullah saw itu terdapat suri teladan
yang baik. (QS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah saw juga teladan terbaik berkaitan dengan
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mentransformasi peradaban. Allah
berfirman:
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي
أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang
yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata” (QS.
Yusuf [12]: 108)